Siapa sih yang tidak tahu Lawang Sewu? Lawang
Sewu dahulu sempat viral dikarenakan menjadi tempat uji nyali “dunia
lain” yang dimana menarik perhatian banyak orang. Lawang Sewu sering
disandingkan dengan kata "menyeramkan". Karena memang pada zaman
dahulu, Lawang Sewu dijadikan tempat tahanan yang sadis, dimana pahlawan-pahlawan
Indonesia banyak yang terbunuh di sana. Tapi sebenarnya Lawang Sewu sendiri
adalah pusat kereta api Belanda dan juga dijadikan sebagai benteng pertahanan
Belanda.
Sekarang Lawang Sewu dijadikan sebagai
obyek wisata yang menjadi ikonik kota Semarang. Kurang lengkap rasanya
bilamana berkunjung ke Semarang namun tidak mencoba memasuki Lawang Sewu.
Dinamakan Lawang Sewu karena memang tempat wisata ini memiliki pintu dan
jendela yang amat banyak, diperkirakan pintu dan jendela yang ada berjumlah
1000 lebih, sehingga dinamakan Lawang Sewu yang artinya pintu seribu.
Sebenarnya sekarang Lawang Sewu tidak
seseram yang ada di televisi dan dipikirkan oleh orang-orang. Karena sekarang Lawang
Sewu sudah banyak perubahannya, mulai dari penerangan yang bagus, pengecatan
tembok dan juga renovasi dalam ruangan dan luar ruangan. Selain itu di Lawang
Sewu, juga terdapat tour guide untuk wisatawan asing maupun lokal,
sehingga kita tidak akan kesasar dan juga pengetahuan kita akan bertambah
terhadap sejarah Indonesia yang satu ini.
Lawang Sewu (bahasa Indonesia: seribu pintu) adalah gedung gedung bersejarah di Indonesia yang berlokasi di Kota Semarang, Jawa Tengah. Gedung ini, dahulu yang merupakan kantor dari Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS. Dibangun pada tahun 1904 dan selesai pada tahun 1907. Terletak di bundaran Tugu Muda yang dahulu disebut Wilhelminaplein. Masyarakat setempat menyebutnya Lawang Sewu karena bangunan tersebut memiliki pintu yang sangat banyak, meskipun kenyataannya, jumlah pintunya tidak mencapai seribu. Bangunan ini memiliki banyak jendela yang tinggi dan lebar, sehingga masyarakat sering menganggapnya sebagai pintu (lawang).
Bangunan kuno dan megah berlantai dua ini setelah kemerdekaan dipakai sebagai kantor Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) atau sekarang PT Kereta Api Indonesia. Selain itu pernah dipakai sebagai Kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer (Kodam IV/Diponegoro) dan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Perhubungan Jawa Tengah. Pada masa perjuangan gedung ini memiliki catatan sejarah tersendiri yaitu ketika berlangsung peristiwa Pertempuran lima hari di Semarang (14 Oktober - 19 Oktober 1945). Gedung tua ini menjadi lokasi pertempuran yang hebat antara pemuda AMKA atau Angkatan Muda Kereta Api melawan Kempetai dan Kidobutai, Jepang. Maka dari itu Pemerintah Kota Semarang dengan Surat Keputusan Wali Kota Nomor. 650/50/1992, memasukkan Lawang Sewu sebagai salah satu dari 102 bangunan kuno atau bersejarah di Kota Semarang yang patut dilindungi. Saat ini bangunan tua tersebut telah mengalami tahap konservasi dan revitalisasi yang dilakukan oleh Unit Pelestarian benda dan bangunan bersejarah PT Kereta Api Persero (Sumber : Wikipedia)
Nah, Lawang Sewu berbeda dari tempat
wisata pada umumnya yang hanya menyuguhkan isi dari tempat wisata tersebut. Lawang
Sewu juga memiliki ruang bawah tanah yang sering dianggap orang-orang sebagai
tempat terseram, karena tempat ini adalah penjara bawah tanah, posisinya
terletak di bawah gedung inti Lawang Sewu. Di tempat ini banyak sekali
pahlawan-pahlawan yang dahulu memperjuangkan Indonesia di penjara di sini,
bahkan satu tempat penjara berukuran 2x2 m yang diisi oleh 20 orang tahanan.
Oleh karena itu mengapa tempat ini sangat menarik dan mempunya banyak sekali
sisi-sisi tempat yang wajib di ketahui. Seperti terdapat museum KAI, dan juga
per-lantai dan per-gedungnya juga peruangannya memiliki sejarah dan kisahnya
sendiri-sendiri
Daripada penasaran, mari luangkan waktu untuk berkunjung ke Lawang Sewu, di jamin pasti kamu akan penasaran dengan tempat ini, oleh karena itu, Yuk ! Ke Semarang !
3 Comments